Kebun Buah Mangunan

Setelah pulang dari hutan pinus karena ada asap yang entah darimana asalnyaaa aaa aa aaa, jawabnya ada, di ujung langit, kita kesana... (keinget dragon ball)

Kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kebun buah mangunan

Ekspektasi begitu mendengar kebun buah mangunan adalah jajaran kebun - kebun yang banyak buahnya, tapi sebenernya spot yang paling utama disana katanya adalah puncaknya.

Lokasinya terbilang dekat dengan hutan pinus, bisa ditemouh selama 5 menit, tapi kita menempuhnya selama 10 menit dikarenakan terlalu malas untuk melihat papan petunjuk disamping jalan dan begitu terlihat eh kebablasan dan terlalu malas untuk lansung mutar balik, jadi, ya gitu deh

Setelah sampai kkta disuguhi tiket masuk plus bayar parkir, 10 rebu rupiah.

Pertama kali turun ada kios di bagian depan dan dari kios itu sebenernya udah keliatan kalau kebun buah mangunan ini adalah dataran tinggi. Yang hebatnya lagi begitu kita telusuri lebih dalam ada danau ternyata.

Kita sempet bingung nyari puncaknya dimana, berbekal kesotoyan yang emang bawaan lahir, akhirnya kita ngikutin jalannya orang

Mungkin orang yang kita ikutin ini perasaannya ndak enak dibuntutin 4 orang imbisil berlogat yang aneh yang selalu mengeluarkan kah nah kah nah, note: biarpun Bagus alias Bendro orang Magelang, tapi sudah ngikut logat kah nah kah nah

Berbeda dengan tebing karaton, jalan menuju puncak kebun buah Mangunan terasa lebih panas, mungkin karena ketinggiannya kurang, atau mungkin emang Jogja panas

Sesampainya di puncak, hmmm kita datang dijam yang enggak tepat sih sebenernya, Hampir semua pengunjung berteduh ddan menghindari bibir tebing yang emang ga ada tempat berteduhnya alias panas.

Kita sih masa bodo, yang penting bisa poto - poto, nekat aja ke bibir jurang 

Berasa King of the World

Yea, it takes lot of guts to approach this

Horizonnya mereng

Harusnya make Nike atau semacammnya, apa daya yang ada cuma sendal oakley KW

Cebon = Cewe Bontang
Puas buat poto - poto kita kembali, ditengah jalan sempet denger logat yang sama dengan kita, ternyata ada orang dari Kalimantan juga yang kesini.

Selanjutnya karena baju udah dipenuhi aroma ketek yang naujubilah, jadi kita memutuskan buat pulang ke rumah Bendro buat isoma, ceileh isoma

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Kebun Buah Mangunan"